Nama Kelas | : | Pengantar Doktrin Alkitab |
Nama Pelajaran | : | Pengertian dan Tempat Doktrin Alkitab |
Kode Pelajaran | : | PDA-P01 |
Pelajaran 01 -- PENGERTIAN DAN TEMPAT DOKTRIN ALKITAB
Daftar Isi
I. Pengertian dan Tempat Doktrin Alkitab
Doa
PELAJARAN 1: Pengertian dan Tempat Doktrin Alkitab
Bibliologi adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk sekitar penulisan Alkitab, dan peran Alkitab dalam iman dan hidup kepercayaan Kristen. Alkitab sendiri didefinisikan sebagai kumpulan Kitab-kitab yang diakui sebagai "kanonik", dan diterima seluruhnya/sepenuhnya sebagai firman Tuhan oleh Gereja Kristen.
Doktrin Alkitab adalah salah satu bagian dari Teologia Sistematika yang dianggap paling penting karena tanpa penerimaan yang jelas akan doktrin Alkitab maka seluruh doktrin yang lain akan mengalami kesulitan untuk diterima sebagai standar kebenaran iman dan hidup orang Kristen.
Penyataan Allah ini diberikan oleh Allah kepada para nabi dan rasul-Nya untuk dituliskan dalam tulisan yang dapat dimengerti oleh manusia. Segala sesuatu yang Allah ingin manusia tahu telah disampaikan kepada mereka dan dituliskan dalam apa yang kita sekarang kenal sebagai Alkitab. Karena itu, Alkitab adalah sumber utama untuk manusia mempelajari tentang Allah dan hubungan-Nya dengan manusia serta semua ciptaan Allah lainnya.
Allah menciptakan manusia dengan kecerdasan atau rasio dan dengan rasio inilah manusia dimungkinkan untuk berpikir dan mengerti tentang Allah. Namun tanpa Penyataan Allah maka apa yang dipikirkan manusia adalah pengetahuan yang terbatas yang datang dari dirinya sendiri. Karena itu Allah memberikan Penyataan-Nya secara tertulis, yaitu Alkitab, supaya dapat dibaca, dipelajari dan diteliti oleh manusia sehingga manusia memiliki pengetahuan yang benar tentang Allah dari Allah sendiri, sebagai sumber kebenaran.
Kejatuhan manusia dalam dosa membuat rasio manusia terdistorsi sehingga tidak mampu lagi mengerti dengan benar firman Allah (Alkitab), karena itu dibutuhkan Roh Kudus untuk membantu menerangi pikiran dan hati manusia supaya dapat mengerti dengan benar Alkitab sesuai dengan yang Allah kehendaki.
Berangkat dari pra anggapan di atas, maka meyakini Alkitab adalah firman Allah yang benar yang datang dari Allah merupakan keharusan bagi orang Kristen. Melalui Alkitab inilah seluruh pengajaran iman Kristen dan hidup orang Kristen dibangun. Oleh sebab itu doktrin Alkitab harus ditempatkan sebagai pusat utama dalam mempelajari semua doktrin Kristen (Teologia Sistematika), karena jika hanya memercayai Alkitab adalah firman Allah dan sebagai pemegang otoritas tertinggi, tanpa mempelajari-Nya melalui pertolongan Roh Kudus, dan dibantu dengan melakukan studi hermeneutik dan eksegese secara benar, maka tidak mungkin orang Kristen memiliki fondasi iman yang benar.
Sebelum melanjutkan kepada pembahasan yang lebih mendalam kita perlu mengerti lebih dahulu arti istilah "Firman Allah". Ada beberapa arti yang diberikan oleh Alkitab tentang istilah ini:
Ada ayat-ayat dalam Alkitab yang menunjuk langsung kepada Kristus sebagai Firman Allah. Misalnya Wahyu 19:13, Yohanes 1:1, 14, 1 Yohanes 1:1. Ayat-ayat ini mengindikasikan bahwa di antara Allah Tritunggal, Allah Anaklah yang secara Pribadi dan kata-kata-Nya mengomunikasikan karakter dan kehendak Allah kepada manusia.
Allah sering dicatat dalam Alkitab berbicara secara langsung kepada manusia dan manusia dapat mendengarnya dengan jelas sebagaimana yang dikatakan Allah. Seperti ketika Allah berbicara kepada Adam, dan orang-orang yang Tuhan perkenan, baik dalam Perjanjian Lama maupun Baru.
Firman yang diucapkan Allah dalam konteks ini adalah kata-kata yang merupakan ketetapan Allah, sehingga ketika diucapkan menyebabkan suatu peristiwa terjadi secara berkuasa (Kejadian 1:3).
Sering juga disebutkan dalam Alkitab bahwa Allah berfirman dengan memakai mulut manusia (Ulangan 18:18-20, Yeremia 1:9). Walaupun diucapkan oleh manusia, kuasa firman Allah ini tidak lebih rendah dibanding jika Allah sendiri yang berbicara. Tidak memercayai-Nya akan memberikan akibat yang sama seperti kalau tidak memercayai Allah.
Alkitab juga mencatat bahwa firman Allah juga ada yang dituliskan. Misalnya ketika Allah memerintahkan Musa untuk menuliskan apa yang Allah ingin agar Israel mendengarnya (Keluaran 31:18). Contoh yang lain adalah Yosua (Yosua 24:26), dan juga Paulus di Perjanjian Baru (1 Korintus 14:37). Firman yang ditulis juga memiliki kuasa sebagaimana ketika Allah sendiri yang berbicara.