Nama Kursus | : | PEMBENTUKAN ROHANI KRISTEN |
Nama Pelajaran | : | Disiplin-disiplin yang Menghasilkan Banyak Buah |
Kode Pelajaran | : | PRK-P04 |
Pelajaran 04 - DISIPLIN-DISIPLIN YANG MENGHASILKAN BANYAK BUAH
DAFTAR ISIDisiplin-disiplin rohani yang kita pelajari dalam pelajaran 02 dan 03 akan menghasilkan hidup rohani Kristen yang kuat dan kaya karena disiplin-disiplin tersebut dapat dipakai Tuhan untuk membangun fondasi dan akar hidup Kristen yang kuat. Jika disiplin-disiplin tersebut dilakukan dengan benar maka Anda sudah siap untuk bertumbuh dan menghasilkan banyak buah. Disiplin rohani apa saja yang bisa Anda lakukan untuk menghasilkan buah yang berkenan kepada Tuhan? Paling sedikit ada 3 disiplin utama yang perlu Anda lakukan:
Melayani Tuhan dan orang lain, merupakan suatu disiplin karena pada kenyataannya untuk melakukan hal tersebut diperlukan tekad yang kuat dari dalam (kadang dengan penyangkalan diri) supaya buah yang keluar itu bukan dihasilkan oleh manusia lama kita tapi manusia baru di dalam Kristus. Oleh karena itu ujian yang paling berat dalam melayani Tuhan seringkali bukanlah beratnya pekerjaan, tapi motivasi dari dalam diri manusia lama yang sering ingin dipuji dan diperhatikan. Untuk seorang Kristen dapat hidup sungguh-sungguh bagi Kristus, maka motivasi yang benar dalam pelayanan haruslah ucapan syukur karena kasih dan keselamatan yang telah Allah limpahkan dalam hidup kita. Hanya dengan motivasi yang demikianlah kita bisa menghadapi tantangan dan kesulitan dalam pelayanan.
Ketika Tuhan melahirbarukan kita dalam Kristus, Ia sekaligus juga melengkapi kita dengan karunia-karunia rohani. Tujuannya adalah supaya setiap orang yang menjadi ciptaan baru ini dapat hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan dapat menjadi alat untuk dipakai bagi kemajuan kerajaan-Nya. Pelajarilah ayat-ayat berikut:
Karena itu seorang murid Tuhan haruslah sungguh-sungguh berdoa agar karunia rohani yang diberikan-Nya betul-betul dinyatakan dan dipakai sesuai dengan maksud dan tujuan Allah dan bukan untuk mencuri kemuliaan Tuhan.
Kata "Injil" berasal dari bahasa Yunani umum yaitu "Euanggelion" yang artinya adalah "Kabar Baik". Dalam konteks kekristenan, "Injil" berarti 'Kabar Keselamatan' tentang Tuhan Yesus Kristus yang telah menang mengalahkan maut sehingga barangsiapa percaya kepada-Nya maka mereka juga menang bersama-sama dengan Dia. Berita Kabar Baik inilah yang Allah harapkan untuk diberitakan oleh setiap orang yang sudah diselamatkan sebagai saksi untuk mereka yang belum diselamatkan. Karena kita adalah saksi Kristus, maka menginjili seharusnya merupakan hasil alamiah dari kehidupan Kristen kita.
Sesuai dengan Markus 16:15, Lukas 24:47, Yohanes 20:21, Kisah Para Rasul 1:8 dan terutama perintah Amanat Agung-Nya di Matius 28:19-20, maka menginjili bukan hanya kehendak Tuhan saja, tetapi juga perintah Tuhan. Untuk melaksanakan perintah menginjili ini diperlukan disiplin agar dapat terlaksana sesuai dengan kehendak-Nya. Yang terutama dalam disiplin ini adalah menyadari bahwa menginjili merupakan tindakan pro-aktif yang tidak mungkin dapat dilakukan tanpa kerja Roh Kudus. Hanya Roh Kuduslah yang dapat meyakinkan seseorang untuk percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan.
Hidup baru yang telah diberikan-Nya kepada kita mengandung konsekuensi karena hidup ini bukan lagi hidup untuk diri kita sendiri tetapi untuk Dia yang telah menebus kita (Galatia 2:20). Pertanggungan jawab orang Kristen terutama dilihat dari 4 aspek berikut ini:
Waktu adalah pemberian Tuhan yang paling banyak disia-siakan oleh manusia pada umumnya, termasuk orang Kristen. Bagaimana orang Kristen menggunakan waktu sangat ditentukan oleh seberapa besar ia menghargai pemberian Tuhan ini. Penggunaan waktu harus direncanakan dengan baik karena waktu berjalan sangat cepat, dan waktu tidak akan pernah kembali lagi dan juga tidak dapat ditukar. Berapa waktu yang masih tersisa dalam hidup kita adalah sesuatu yang tidak dapat kita prediksikan, karena itu kita harus mempertanggungjawabkan waktu yang kita gunakan setiap saat.
Menggunakan waktu tidak sama dengan mengisi waktu, karena ada banyak orang Kristen yang sibuk tapi tidak menghasilkan sesuatu yang berkualitas. Oleh karena itu, untuk apa waktu itu digunakan sangat menentukan berapa "quality time" yang dia gunakan. Ada beberapa pengganggu utama yang membuat kita tidak menggunakan waktu dengan berkualitas, misalnya, televisi, hobi, pekerjaan rutin yang dilakukan tanpa tujuan, melamun, hp/telephone, komputer, internet, tidur, dll.
Masalah uang adalah masalah yang sangat sensitif bagi semua orang, baik miskin atau kaya. Alkitab banyak membicarakan tentang uang karena bagaimana kita menggunakan uang sangat berkaitan dengan kedewasaan rohani kita. Sebagian besar waktu manusia digunakan untuk mencari uang, oleh karena itu disiplin dalam penggunaan uang sangat berkaitan dengan disiplin penggunaan waktu.
Prinsip utama dalam penggunaan uang adalah:
Perumpamaan tentang talenta (Matius 25:14-30) dalam kitab-kitab Injil menolong kita untuk mengerti bahwa Allah menginginkan agar pemberian talenta dan karunia dapat kita dayagunakan, baik untuk kepentingan Tuhan dan pelayanan, ataupun sesama dan juga diri sendiri.
Mendayagunakan telenta/karunia tidaklah berarti bahwa kita harus mengejar talenta sebanyak mungkin atau menguasai semua ketrampilan. Sebanyak talenta yang Tuhan berikan, kita harus menggunakannya dengan sebaik dan semaksimum mungkin. Ingatlah bahwa mereka yang diberi banyak talenta/karunia akan dituntut banyak juga. Hukum telenta/karunia yang berlaku bagi orang Kristen: jika kita bertanggungjawab dalam hal yang kecil, maka Tuhan akan memberikan yang lebih besar.
Tubuh adalah pemberian Tuhan yang sangat luar biasa. Tuhan menciptakannya dengan sangat ajaib (Mazmur 139:13) dan Tuhan menginginkan agar kita memeliharanya. Beberapa fakta yang perlu diperhatikan:
Setelah dilahirkan kembali di dalam Kristus, tubuh manusia yang telah dicemari dosa itu diperbaruhi kembali oleh Tuhan. Sekarang "Tubuhmu adalah bait Roh Kudus" (1 Korintus 6:19), karena Roh Tuhan tinggal di dalamnya. Namun demikian bukan berarti tubuh menjadi kebal oleh dosa, manusia lama kita yang terbiasa dengan dosa akan terus menggoda kita, karena itu perlu didisiplin dengan kuasa Roh supaya tubuh kita tidak kembali pada kebiasaan manusia lama kita.
Tubuh kita yang telah diperbarui Tuhan bukan lagi milik kita sendiri (1 Korintus 6:19) dan kita diharapkan menjadikan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup dan berkenan kepada Allah (Roma 12:1-2) sehingga kita dapat memuliakan Tuhan dengan tubuh kita (1 Korintus 6:20; Filipi 1:20).
Oleh anugerah Tuhan, tubuh, bejana yang fana ini terus-menerus dibersihkan dan diisi dengan harta yang berasal dari Allah (2 Korintus 4:7). Karena itu, pakailah tubuh kita untuk menjadi alat bagi kemuliaan nama Tuhan.
Paulus berkata bahwa kita harus dapat mendisiplin (melatih) tubuh dan menguasainya (1 Korintus 9:27). Oleh karena itu, Paulus juga menasehatkan agar berhati-hati dengan tubuh kita supaya dosa tidak lagi berkuasa dalam tubuh kita yang baru (Roma 6:12):
"Tuhan yang maha murah, Engkau telah memberi kami bukan hanya keselamatan kekal tetapi juga hidup yang berkelimpahan dan berbuah- buah di dalam Kristus. Karena itu, ajarilah kami untuk bertanggung jawab dengan apa yang telah Engkau karuniakan kepada kami. Biarlah segala berkat dan kelimpahan itu boleh Engkau pakai untuk menjadi kemuliaan bagi nama-Mu saja. Amin."