Nama Kursus : KEHIDUPAN RASUL PAULUS
Nama Pelajaran : Perjalanan Misi Paulus Kedua
Kode Pelajaran : KRP-P03
Pelajaran 03 - PELAYANAN MISI PAULUS KEDUA
Daftar Isi
----------
Bacaan Alkitab
- Mengunjungi Gereja-gereja
- Di Filipi
- Kepala Penjara
- Tesalonika
- Berea
- Di Athena
- Di Korintus
- Tetap di Korintus
- Surat-surat Rasul Paulus
Doa
BACAAN ALKITAB
Kisah Para Rasul 16:1-40; 17:1-34; 18:1-17.
Setelah beberapa lama beristirahat dan mengajar di jemaat Antiokia,
pikiran Paulus MULAI tertuju lagi kepada pekerjaannya di antara
bangsa-bangsa lain, sehingga ia mengusulkan kepada Barnabas, "Baiklah
kita kembali kepada saudara-saudara kita di setiap kota, di mana kita
telah memberitakan Firman Tuhan, untuk melihat bagaimana keadaan
mereka." (Kisah Para Rasul 15:36)
Barnabas ingin membawa Yohanes Markus beserta mereka lagi. Namun,
Paulus tidak setuju membawa orang muda yang telah meninggalkan mereka
sebelumnya. Jadi, Barnabas dan Paulus memutuskan untuk pergi secara
terpisah. Kita mengetahui bahwa Barnabas membawa Yohanes Markus dan
berlayar ke Siprus, sedangkan Paulus memilih Silas dan memulai
perjalanan misinya yang kedua.
1. MENGUNJUNGI GEREJA-GEREJA
Pertama, Paulus dan Silas tiba di Derbe. Kemudian mereka meneruskan
ke Listra dan bertemu dengan Timotius di sana. Timotius sebagai
seorang Kristen yang baru, telah membuat perkembangan yang luar
biasa di dalam iman Kristen dan menunjukkan bakat yang besar
sebagai seorang pemimpin. Timotius adalah setengah orang Yahudi dan
belum disunat. Paulus menginginkan supaya Timotius bisa ikut
bersama mereka dalam perjalanan ini. Untuk menghindari kritikan
dari orang-orang Yahudi di sana, Paulus menyuruh Timotius untuk
disunat. Kita hanya tahu sedikit tentang pekerjaan mereka di Listra
kecuali ini: "Demikianlah jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman dan
makin lama makin bertambah besar jumlahnya." (Kisah Para Rasul
16:5)
Ketika Paulus tiba di Pisidia, dia merencanakan untuk pergi ke
bagian lain di Asia. Tetapi, Roh Kudus tidak mengizinkan mereka
pergi ke sana. Oleh karena itu, ia berbelok ke utara menuju Frigia
dan Galatia. Di tempat ini Paulus dan kawan-kawannya memberitakan
Firman Allah dan mendirikan jemaat baru. Kemudian, Paulus
merencanakan untuk pergi dari daerah ini menuju Bitinia, tetapi
sekali lagi Roh Kudus tidak mengizinkan mereka ke sana, sehingga
mereka harus pergi ke arah barat. Kemudian, Paulus, Silas dan
Timotius tiba di Troas setelah melintasi Misia.
Suatu malam ketika mereka di Troas, tampaklah oleh Paulus suatu
penglihatan. Ada seorang dari Makedonia berdiri di situ dan
memanggil dia supaya menyeberang ke tanah itu dan menolong mereka.
Penglihatan itu begitu nyata sehingga Paulus membuat kesimpulan
bahwa itu adalah suara Tuhan. Kemudian mereka mengadakan perjalanan
menyeberangi laut menuju ke benua Eropa. Rupanya Lukas bergabung
dengan kelompok ini di Troas.
2. DI FILIPI
Paulus dan kawan-kawannya tiba di Neapolis dan berjalan sejauh 16
kilometer menuju ke Filipi. Pada hari Sabat menyusuri sungai di
mana ada tempat sembahyang orang Yahudi. Di sana mereka bertemu
dengan sekelompok wanita. Mereka memberitakan Firman Allah kepada
para wanita ini. Salah satu dari mereka adalah seorang penjual kain
ungu. Namanya Lidia. Dia menerima Firman yang disampaikan para
rasul dan menjadi seorang Kristen. Dia menunjukkan imannya dengan
bersedia dibaptis dan menuntun seluruh anggota keluarganya untuk
percaya dan dibaptis. Selama tinggal di kota itu, wanita ini
meminta Paulus dan rekan-rekannya menjadi tamu dan menginap di
rumahnya. Dari sini, jemaat Filipi dibangun dan orang dari daratan
Eropa yang bertobat dan pertama kali menjadi Kristen adalah seorang
wanita.
Di tempat itu ada juga seorang hamba perempuan yang mempunyai roh
tenung yang suka mengikuti Paulus dan kawan-kawannya setiap hari.
Dengan hasil tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar.
Bacalah Kisah Para Rasul 16:16-24. Paulus menyembuhkan wanita ini
dan dia menjadi seorang Kristen. Melihat harapan mereka untuk
mendapat penghasilan lenyap, maka marahlah tuan-tuan wanita itu.
Lalu mereka menangkap Paulus dan Silas dan membawa mereka ke
hadapan penguasa. Paulus dan Silas berkali-kali didera dan
dimasukkan ke dalam penjara.
3. KEPALA PENJARA
"Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke
ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam
pasungan yang kuat." (Kisah Para Rasul 16:24)
Kira-kira tengah malam pada saat Paulus dan Silas sedang berdoa dan
menyanyikan lagu puji-pujian bagi Allah dan para tahanan lain
mendengarkan mereka, tiba-tiba terjadilah gempa bumi yang hebat,
yang cukup kuat untuk menggoncangkan seluruh penjara itu. Seketika
itu semua pintu terbuka dan terlepaslah semua rantai yang
membelenggu setiap orang di penjara itu. Ketika kepala penjara
terbangun dari tidurnya dan melihat semua pintu terbuka, ia
menyangka para tahanan telah melarikan diri. Ketika ia hendak bunuh
diri sebab menyangka para tahanan telah melarikan diri, Paulus
berkata kepadanya, "Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya
masih ada di sini." (Kisah Para Rasul 16:28)
Kepala penjara itu meminta untuk dibawakan suluh atau penerangan
dan berlari masuk ke dalam. Dengan gemetar ia tersungkur di hadapan
Paulus dan Silas. Ia mengantar mereka ke luar sambil berkata,
"Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?"
Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau
akan selamat, engkau dan seisi rumahmu." (Kisah Para Rasul
16:30-31)
Kemudian, mereka memberitakan Firman Tuhan kepada dia dan seisi
rumahnya. Pada waktu malam itu juga kepala penjara membawa Paulus
dan Silas dan membersihkan luka-luka mereka. Seketika itu juga, ia
dan keluarganya memberi diri untuk dibaptis. Kemudian, ia membawa
Paulus dan Silas ke rumahnya dan menghidangkan mereka makanan. Ia
dan seisi rumahnya sangat bersukacita sebab mereka boleh percaya
kepada Allah. Pembesar-pembesar kota mengetahui bahwa Paulus dan
Silas adalah warganegara Romawi. Mereka menyadari bahwa mereka
dalam bahaya karena telah mendera dua orang itu. Walikota itu
datang dan meminta maaf kepada Paulus dan Silas, lalu menyuruh
mereka meninggalkan penjara. Mereka meminta Paulus dan Silas
meninggalkan kota itu. Tetapi, Paulus dan Silas pergi ke rumah
Lidia untuk bertemu dengan saudara-saudara Kristen di sana dan
memberi mereka semangat untuk meneruskan pekerjaan mereka di
Filipi.
4. TESALONIKA
Dari Filipi, Paulus dan Silas pergi ke Tesalonika. Selama tiga hari
Sabat berturut-turut Paulus memberitakan Firman Allah di rumah
ibadat Yahudi dan berhasil memenangkan banyak orang Yahudi dan
Yunani kepada iman Kristen. Sekali lagi, orang-orang Yahudi menjadi
iri hati dan membuat keributan. Tetapi walapun begitu, para rasul
berhasil mendirikan jemaat yang kuat sebelum mereka diusir ke luar
dari kota itu.
5. BEREA
Dari Tesalonika Paulus dan Silas pergi ke Berea. Orang-orang di
sana mendengarkan rasul Paulus dan kemudian mempelajari Kitab Suci
untuk membuktikan kebenaran yang dikatakan oleh rasul itu. Banyak
orang Yahudi dan Yunani percaya dan menjadi orang Kristen. Ketika
orang-orang di Tesalonika mendengar tentang keberhasilan rasul
Paulus, mereka marah dan pergi ke Berea untuk mengusir mereka.
Lalu, Paulus pergi meninggalkan Berea, tetapi Silas dan Timotius
tetap tinggal di sana.
Beberapa teman Paulus membawanya menuju pantai laut dan meneruskan
sampai ke Atena. Ketika teman-teman itu pulang ke Berea, Paulus
mengirimkan pesan untuk Silas dan Timotius supaya mereka secepat
mungkin datang ke Atena.
6. Di ATHENA
Atena adalah kota yang indah. Kota ini merupakan kota sejarah,
seni, budaya dan filsafat. Pada saat Paulus berjalan-jalan di kota
itu, ia melihat banyak kuil, tempat suci, mezbah, dan patung.
Hatinya sakit melihat semuanya ini. Kemudian ia melihat sebuah
mezbah dengan tulisan: KEPADA ALLAH YANG TAK DIKENAL. Ketika ia
melihat itu, ia menyadari bahwa orang-orang di sana telah lama
mencari Allah yang hidup dan benar. Paulus tidak bermaksud untuk
memberitakan Firman di Atena, namun, sekarang ia tidak dapat
berdiam diri lebih lama lagi. Ia harus menyatakan kebenaran tentang
Tuhan dan Juru Selamat yang sesungguhnya.
Paulus mulai memberitakan Firman Allah di rumah ibadat dan pasar.
Pada saat ia memberitakan Firman Allah, orang-orang mulai
mendengarkannya. Sesudah itu, ia pun dibawa ke dewan kota itu. Ia
mengatakan kepada mereka bahwa Allah yang ia kenal adalah Pencipta
langit dan bumi dan semua kehidupan dan kekuatan berasal daripada-
Nya. Selanjutnya, Paulus menjelaskan tentang arti pentingnya
pertobatan dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
bangkit dari kubur. Saat ia mulai berbicara tentang kebangkitan
dari kematian, orang-orang itu mulai tertawa dan mengejeknya.
Tetapi yang lain berkata. "Kami ingin mendengar engkau berbicara
mengenai hal ini lagi." Ada beberapa orang dari mereka yang
percaya.
7. DI KORINTUS
Kemudian Paulus meninggalkan Atena dan pergi ke Korintus. Korintus
adalah kota yang kaya dan kuat, tetapi kota ini juga kota yang
penuh dengan dosa. Banyak orang Yahudi yang diusir dari Roma oleh
kaisar, tinggal di kota ini. Salah satu dari orang-orang ini adalah
Akwila dan istrinya Priskila. Mereka bekerja sebagai tukang kemah.
Di Korintus, mereka memulai usaha membuat kemah. Ketika Paulus tiba
di Korintus, ia perlu bekerja kembali membuat kemah supaya dapat
mencukupi kebutuhan hidupnya. Karena itulah ia bertemu dengan
Akwila dan Priskila. Ia tinggal bersama-sama dengan mereka, dan
setiap hari Sabat ia pergi ke rumah ibadat untuk memberitakan
Firman Allah kepada orang Yahudi dan Yunani. Paulus terus bersaksi
kepada orang-orang Korintus. Ia memiliki teman-teman baru,
mencukupi kehidupannya dengan bekerja dan memberitakan Firman Allah
serta mengajar di mana pun ada kesempatan.
Paulus sangat bersukacita ketika Silas dan Timotius datang dari
Makedonia. Mereka memberitahukan kepadanya bahwa jemaat di
Tesalonika kuat imannya dalam Tuhan. Hal ini memberikan semangat
baru kepada pekerjaan Paulus di Korintus.
8. TETAP DI KORINTUS
Pekerjaan Paulus di Korintus menjadi semakin kuat sehingga orang-
orang Yahudi mulai membuat masalah dengannya lagi. Permasalahan itu
begitu besarnya sehingga Paulus berkata kepada mereka, "Biarlah
darahmu tertumpah ke atas kepalamu sendiri; aku bersih, tidak
bersalah. Mulai dari sekarang aku akan pergi kepada bangsa-bangsa
lain." (Kisah Para Rasul 18:6)
Ia pergi ke rumah Titus Yustus yang terletak di sebelah rumah
ibadat. Krispus, kepala rumah ibadat itu, percaya kepada Kristus
bersama-sama dengan seisi keluarganya. Banyak orang percaya dan
dibaptis.
Pada suatu malam Paulus menerima sebuah penglihatan dari Allah dan
Allah berfirman bahwa Ia akan selalu memberikan perlindungan dan
bimbingan kepadanya. Maka Paulus menetap di sana satu setengah
tahun lamanya, mengajarkan Firman Allah di tengah-tengah mereka
(Kisah Para Rasul 18:11).
Akan tetapi, ketika Galio menjadi gubernur, orang-orang Yahudi
berusaha mengusir Paulus dari Korintus. Lalu, ia dibawa ke hadapan
Galio. Di sana orang Yahudi menuduh Paulus telah mengajarkan ajaran
yang bertentangan dengan Hukum Taurat. Tetapi, Galio berkata kepada
mereka bahwa ia tidak mau mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan
agama. Persidangan itu dibubarkan dan orang-orang Yahudi itu diusir
keluar.
Paulus berada di Korintus selama dua tahun dan ia telah melakukan
banyak hal di kota yang jahat ini. Tetapi sudah waktunya ia kembali
pulang. Sekarang ia sadar bahwa ia perlu membantu para jemaat
supaya mereka menjadi kuat dan tidak goyah. Pada saat inilah ia
menulis surat pertamanya kepada jemaat di Tesalonika.
9. SURAT-SURAT PAULUS
Paulus melakukan beberapa hal yang terpenting dalam pelayanannya
melalui surat-suratnya. Surat-surat ini tidak hanya penting bagi
jemaat pada masa itu, tetapi penting juga untuk jemaat pada masa
sekarang ini.
Surat-surat Paulus adalah:
- 1 dan 2 Tesalonika.
Ditulis pada 52-53 Masehi. Surat-surat ini mengajarkan tentang
kedatangan Kristus yang kedua kalinya.
- 1 dan 2 Korintus, Galatia, dan Roma.
Ditulis pada 55-58 Masehi. Surat-surat Paulus ini mengajarkan
tentang keselamatan yang kita terima melalui iman kepada Kristus.
- Filipi, Filemon, Kolose, dan Efesus.
Ditulis pada 60-63 Masehi. Surat-surat ini mengajarkan kepada kita
tentang pribadi Yesus Kristus.
- 1 dan 2 Timotius dan Titus.
Ditulis pada 65-67 Masehi. Surat-surat ini mengajarkan tentang
bagaimana mengatasi masalah yang berhubungan dengan para jemaat dan
gembalanya.
Dengan mempelajari surat-surat ini, kita dapat melihat beberapa
masalah yang dihadapi jemaat mula-mula.
Masalah-masalah itu adalah:
- Mereka tidak memiliki bangunan gereja. Baru setelah abad kedua
jemaat Kristen memiliki gedung sendiri untuk beribadah.
Sebelumnya mereka harus bertemu di rumah-rumah. Seringkali mereka
bertemu di gua-gua atau tempat terbuka atau mungkin di gedung
pertemuan yang mereka sewa.
- Hari Minggu bukanlah libur yang resmi. Para anggota gereja harus
tetap bekerja pada hari ibadah. Waktu ibadah biasanya pagi-pagi
sekali atau larut malam setelah selesai bekerja.
- Mereka tidak memiliki alat-alat bantu dalam ibadah, seperti kita
sekarang. Misalnya, mereka tidak memiliki Alkitab yang bisa
dipakai oleh semua anggota jemaat. Mereka tidak memiliki buku
puji-pujian ataupun bahan bacaan lain seperti yang kita miliki
sekarang.
- Mereka tidak memiliki pekerja dan pemimpin yang terlatih. Mereka
banyak bergantung pada para pengajar dan pengkhotbah yang kurang
mampu, kecuali pada waktu Paulus, Timotius, Silas, atau lainnya
tingal bersama-sama dengan mereka.
Paulus telah mengunjungi banyak tempat dan memberitakan Firman Allah
selama tiga tahun, dan ia tidak sabar untuk kembali ke Antiokia.
Paulus meninggalkan Korintus bersama-sama dengan Akwila dan Priskila.
Lalu, ia berhenti di Efesus dan memberitakan Firman Allah di sana.
Akwila dan Priskila tinggal di Efesus. Setelah itu ia pergi ke
Yerusalem untuk waktu yang tidak lama, lalu ke Antiokhia. Sekali lagi
ia mendapatkan kesempatan untuk melaporkan perjalanannya yang luar
biasa di mana Tuhan telah memberkati pekerjaan mereka di antara
bangsa-bangsa lain di daerah barat.
Akhir Pelajaran (KRP-P03)
DOA
"Kami kagum akan penyertaan dan kuasa yang Kau berikan bagi orang-
orang yang memberitakan Injil dengan ketulusan hati. Kami rindu hidup
kamipun dapat menjadi saksi bagi orang-orang yang kami temui. Kami
bersyukur pula dengan keadaan kami saat ini yang bisa beribadah dengan
segala fasilitas yang lebih lengkap dan baik daripada jemaat mula-mula
saat itu. Kiranya kemudahan ini bisa kami manfaatkan sebaik-baiknya
untuk menyampaikan keselamatan kepada sebanyak mungkin orang. Amin."
[Catatan: Pertanyaan Latihan ada di lembar lain.]
|