Nama Kursus : KEHIDUPAN RASUL PAULUS
Nama Pelajaran : Perjalanan Misi Paulus Ketiga
Kode Pelajaran : KRP-R04b
Referensi KRP-04b diambil dari:
Judul Buku : KOTA-KOTA PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU
Pengarang : Charles Ludwig
Penerbit : Kalam Hidup, Bandung, 1975
Halaman : 115 - 127
REFERENSI 04b - PELAYANAN MISI PAULUS KETIGA
YERUSALEM
Keterangan yang ada tentang Yerusalem sangat banyak dan mudah didapat.
Menurut Talmud, "Waktu dunia diciptakan, dunia menerima sepuluh bagian
keindahan. Sembilan bagian jatuh ke Yerusalem . . . satu bagian jatuh
tersebar di bumi." Jadi, bila seseorang hendak membahas satu aspek
saja dari kota ini, diperlukan sebuah buku.
Karena itu, kita tidak akan menulis tentang kehebatan permulaan
sejarah kota ini, perkembangannya yang kompleks sepanjang abad, dan
juga bukan tentang beberapa peristiwa di mana kota itu dihancurkan.
Tetapi kita akan membicarakan tentang kuburan Kristus dan Bait Allah
yang sekarang telah diganti oleh Mesjid Al Aqsa. Yang mengherankan
ialah bahwa ada banyak orang-orang Kristen yang Injili tidak
mengetahui hal-hal ini. Hal ini sangat disayangkan, karena tempat-
tempat ini dikunjungi oleh berjuta juta orang setiap tahun.
Ketika sedang berlibur di Yerusalem lepas dari kesibukan kampanyenya
di Cina, Jenderal Charles Gordon ditemani oleh seorang pemandu wisata
menuju Gereja Holy Sepulcher - gereja yang dibangun di atas kuburan
Yesus dan tempat Yesus disalibkan. Gordon merasa sangat tertarik
ketika pemandu wisata itu menerangkan cerita tentang gereja itu. Rupa-
rupanya sampai tahun 325, letak yang sesungguhnya dari kuburan Yesus
yang kosong dan tempat penyaliban Yesus belum ditemukan. Pada tahun
itu Uskup Macarius dari Yerusalem menemui Dewan Nicea. Ketika itu ia
menyebutkan kenyataan ini pada Konstantin dan mengemukakan bahwa
tempat bersejarah itu mungkin berada di bawah Kuil Venus yang dibangun
oleh Kaisar Hadrian.
Konstantin memerintahkan Macarius untuk memindahkan kuil itu dan
mengadakan penyelidikan yang dilaksanakan pada tahun 326. Menurut
berbagai versi cerita kuburan kosong itu ditemukan di bawah reruntuhan
kuil itu. Karena sangat gembira atas penemuan itu, Konstantin
memutuskan untuk mendirikan gereja di tempat itu yang akan menjadi
"tempat yang paling indah di dunia."
Dengan segera Gereja Holy Sepulcher dibangun dari batu. Selama satu
setengah abad bangunan ini dihancurkan dan dibangun kembali beberapa
kali. Tetapi ada orang-orang yang bersikeras menyatakan bahwa beberapa
bagian gereja itu masih merupakan bagian dari gereja yang pertama kali
dibangun. Tetapi sewaktu Gordon melihat tempat suci itu pada tahun
1883, ia merasa sangat tidak puas. Mungkin hal ini disebabkan oleh
banyaknya emas yang telah digunakan untuk "menjadikan tempat itu
berharga". Tetapi hal yang tidak menyenangkannya ialah karena Gereja
Holy Sepulcher ini berada di dalam tembok Yerusalem, sementara Ibrani
13:12 menyatakan bahwa Yesus "telah menderita di luar pintu gerbang."
Karena ia mempunyai waktu luang hampir selama setahun di Yerusalem,
Gordon mulai mencari-cari tempat yang lebih cocok. Jenderal Gordon
yang biasa dipanggil Gordon si Orang Cina, merupakan salah seorang
yang paling bersemangat yang pernah hidup. Ia menjadi terkenal waktu
ia menolong Cina merebut Kota Peking, bertempur di banyak tempat di
dunia, dan pernah bertugas sebagai gubernur di Sudan. Ia adalah orang
yang sangat eksentrik, dan ulahnya bermacam-macam. Di Cina, ia
menuntut supaya gajinya diturunkan dari Rp 3.200.000 setahun menjadi
Rp 1.200.000 setahun, dan ia menghabiskan 80 persen dari
penghasilannya untuk obat-obatan dan kesenangan anak buahnya. Ketika
Pangeran dari Wales mengundangnya untuk makan siang, ia menolak
undangan itu karena ia tidur jam 9.30! Tetapi ia selalu berhasil
melaksanakan tugas-tugasnya, dan seluruh Inggris mengetahui hal ini.
Dengan membawa Alkitab, Gordon mengelilingi Yerusalem untuk mencari
suatu tempat yang diperkirakan dapat dikenal sebagai tempat penyaliban
Kristus. Ketika ia sedang kelelahan mencari tempat itu, tiba-tiba dari
jendela hotelnya ia melihat suatu karang yang berwarna coklat.
Sementara ia memperhatikan tebing curam itu, ia seolah-olah sedang
melihat sebuah tengkorak besar yang terpahat pada karang itu. la
segera membuka Alkitab dan membaca Markus 15:22, yang berbunyi:
"Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti:
Tempat Tengkorak."
Dengan perasaan gembira, ia bergegas menaiki karang itu dan
menyelidikinya lebih lanjut. la mendapati bahwa karang itu terletak di
luar pintu gerbang Damaskus. Kenyataan ini sesuai dengan pasal yang
tertulis di Kitab Ibrani. Kemudian dalam Yohanes 19:41 ia membaca:
"Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman
itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan
seseorang." Hal ini jelas menunjukkan bahwa jika karang itu merupakan
tempat yang sebenarnya, pastilah di dekatnya ada sebuah kuburan kuno.
Segera Gordon mulai mencarinya. Tak lama kemudian ia menemukan sebuah
kuburan yang telah ditemukan oleh seorang Yunani pada tahun 1867.
Kuburan itu terletak hanya beberapa meter dari mata tengkorak yang
mengerikan itu!
Tetapi sekali lagi ia bersikeras untuk memeriksanya dalam Perjanjian
Baru. Kali ini ia tercengang oleh kata-kata dalam Markus 15:40: "Ada
juga beberapa perempuan yang melihat dari jauh ..." Gordon berpikir
tentang beberapa perempuan yang menonton penyaliban, dan mengingat
bahwa wanita biasanya lebih pendek dari pria, ia mengambil kesimpulan
bahwa jika mereka dapat melihat penyaliban itu dari "jauh", salib itu
seharusnya berada di tempat yang lebih tinggi.
Gagasan ini mendebarkan hatinya. Kemudian ia mulai bertanya kepada
orang-orang setempat. Dari mereka ia mempelajari bahwa menurut legenda
yang tersebar luas, pada zaman dahulu para narapidana sering kali
dilemparkan ke bawah dari puncak karang itu. la juga mempelajari bahwa
orang-orang Arab setempat menyebut tempat itu El-Heidemiyeh - Celah.
Gagasan tentang celah ini mengingatkan dia akan gempa bumi yang
menggoncangkan tempat itu pada waktu penyaliban.
Walaupun ia yakin bahwa ia telah menemukan tempat yang benar, Gordon
lalu menggambarkan sketsa-sketsanya dan mengirimkannya kepada Sir John
E. Cowell, Pengawas Rumah Tangga Istana Buckingham. Tak lama kemudian,
orang-orang yang tertarik akan hal ini berkumpul dan membuat
permohonan pada surat kabar the Times untuk mengumpulkan dana sebanyak
dua juta rupiah untuk membeli tanah yang berisi kuburan itu.
Dananya terkumpul dan tanah itu terbeli. Tetapi apakah itu tempat yang
benar? Tak seorang pun yang mengetahuinya, dan keragu-raguan besar
mulai muncul. Penggalian-penggalian di Yerusalem oleh Nona Kathleen
Kenyon pada tahun 1963 menunjukkan kemungkinan adanya tembok-tembok
lain. Tembok ini, yang oleh Yosephus disebut Tembok Kedua, -
memungkinkan tanah di mana Gereja Holy Sepulcher didirikan menjadi di
luar tembok. Lagi pula, tidak masuk akal jika Uskup Macarius sampai
tidak tahu ayat-ayat yang ada dalam Kitab Ibrani yang mengatakan bahwa
"Yesus telah menderita di luar pintu gerbang."
Tetapi ahli-ahli lain bersikeras mengatakan bahwa karang coklat itu
tempat yang sebenarnya. Lord Elton, penulis riwayat hidup Gordon,
dalam bukunya, Gordon dari Khartoum menulis: "Gordon bukanlah orang
pertama yang mempertahankan bahwa Tempat Tengkorak itu merupakan
tempat asli dari penyaliban Kristus, sedikitnya empat penulis sebelum
Gordon, di antaranya Renan, dalam bukunya Vie de Jesus, telah
mendukung teori ini. Tetapi gagasan yang telah didukung Gordonlah yang
pertama-tama diterima secara luas di Inggris dan Amerika Utara."
Rider Haggard, seorang penulis novel yang terkenal yang hidup dalam
masa "penemuan", menulis: "Secara kebetulan, pada tebing karang yang
ada di tempat ini, yang dianggap sebagai Tempat Perajaman, dan oleh
orang banyak dianggap sebagai tempat penyaliban, bentuk batu karangnya
yang menghadap Yerusalem benar-benar fantastis, tetapi menurut saya,
karang ini hampir menyerupai tengkorak manusia yang telah membusuk ...
"Ada bentuk dahi tengkorak yang sudah rusak, ada dua lubang dalam yang
berbentuk seperti mata, ada sesuatu tonjolan yang mungkin bagian
sebuah hidung, dan di bawahnya dekat permukaan tanah, mungkin bagian
bibir yang sudah hancur ...
Jika dua ribu tahun yang lalu, permukaan karang itu kira-kira
bentuknya masih seperti sekarang, beberapa orang-orang Yahudi yang
penuh fantasi mungkin tidak akan menyebutnya, 'Tempat Tengkorak', bila
mereka melihat persamaan itu. Jika demikian, mengingat tradisi mereka
dan tempat itu dipakai untuk hal-hal yang mengerikan, nama itu rupa-
rupanya tetap dipakai dari abad ke abad."
Pertama kali saya mengunjungi Garden Tomb (Taman Makam) - nama baru
untuk Bukit Golgota yang ditemukan oleh Gordon - dijaga oleh Dr. S.J.
Mattar, seorang pelarian Arab. Kepalanya agak botak, berkumis, dan
berpakaian cara barat. Ia bersama isterinya pernah mengundang saya
makan malam; dan sementara saya menunggu ia mengajak saya berjalan-
jalan. Ia adalah orang yang paling ramah yang pernah saya kenal, dan
seorang Kristen yang saleh. Sayang sekali, pada waktu Perang Enam
Hari, ketika ia dan isterinya sedang bersembunyi di kuburan kosong
itu, ia bermaksud untuk berlari sebentar ke rumahnya untuk mengambil
sesuatu. Persis ketika ia baru keluar dari makam itu, ia ditembak oleh
seorang prajurit Israel.
Kini taman yang indah ini telah diperbaiki. Sekarang ada jalanan-
jalanan yang indah sekali, jembatan batu, dan bangku-bangku yang
diletakkan pada tempat-tempat yang strategis bagi ribuan turis yang
datang untuk bermeditasi dan berdoa. Banyak bunga yang disebutkan
dalam Alkitab telah ditanam kembali di tempat itu. Disitu ditanam
pagar tanaman bunga mawar, bunga geranium yang berwarna-warni, pohon
cemara yang tinggi dan rimbun, dan lapangan-lapangan rumput yang luas.
Sementara waktu berjalan, semakin banyak orang menyenangi tempat ini,
dan semakin banyak hal yang menambah kepercayaan orang bahwa taman itu
betul-betul asli. Misalnya, beberapa tahun yang lalu, sejumlah ahli
purbakala yang terkenal diminta untuk menyelidiki kuburan itu. Setelah
mengadakan penyelidikan yang cukup teliti, mereka menyetujui bahwa
kuburan itu sudah ada sejak zaman Herodes Agung.
Kemudian pada tahun 1952, para penjaga mulai mendapat kesulitan dengan
kuburan ini dan ketika diperbaiki para pekerja menemukan bahwa tempat
itu jauh lebih besar daripada yang telah diperkirakan sebelumnya.
Panjangnya 19 meter dan lebarnya 12 meter dan jarak dari lantai ke
langit-langit 12 meter, berarti kuburan ini cukup besar. Selain
besarnya yang mengherankan, sebuah salib ditemukan melekat di salah
satu dinding yang dilekatkan dengan semen buatan orang Roma. Hal ini
menunjukkan bahwa tempat itu telah dipakai oleh sebuah jemaat untuk
kebaktian Kristen. Apakah mungkin bahwa tempat itu dipilih sebab
letaknya yang berdekatan dengan Taman Makam ini? Mungkin !
Bahkan belakangan ini, sebuah tempat pengirikan anggur ditemukan dekat
makam itu. Tempat pengirikan ini mungkin menunjukkan bahwa taman itu
merupakan sebuah taman bunga kepunyaan seorang kaya seperti Yusuf dari
Arimatea yang membolehkan jasad Yesus ditempatkan di kuburan
pribadinya. Kenyataan ini mengingatkan kita akan ramalan Yesaya: "Aku
seorang dirilah yang melakukan pengirikan" (Yesaya 63:3).
Terlepas dari apakah Taman Makam ini asli atau tidak, tempat ini
merupakan tempat yang "pasti" dikunjungi oleh para turis di Yerusalem;
walaupun saya telah mengunjungi tempat itu beberapa kali, setiap kali
saya kembali ke Yerusalem, tempat inilah yang pertama-tama saya
datangi.
Bagi kebanyakan turis, tempat kedua yang paling menarik di Yerusalem
ialah Mesjid Al Aqsa, disebut Mesjid Umar, yang sesungguhnya tidak
benar. Sementara orang-orang Kristen berjalan mendekati mesjid ini
dari ujung sebelah timur Jalan Rantai, banyak orang akan teringat akan
sabda Yesus: "Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi.
Maka datanglah murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan
Bait Allah. Ia berkata kepada mereka, 'Kamu melihat semuanya itu? Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batupun di sini akan
dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan
diruntuhkan'" (Matius 24:1,2).
Pada saat Yesus berkata demikian, Bait Allah yang baru - yang biasa
disebut Rumah Ibadat Herodes - yang mulai dibangun kira-kira tahun 19-
20 s.M., masih sedang dibangun. Rumah Ibadat ini baru selesai dibangun
pada tahun 64 - seperempat abad sesudah penyaliban Yesus! Dan bahkan
pada waktu itu ada beberapa pekerjaan lain yang masih harus
diselesaikan oleh para pekerja.
Luas Rumah Ibadat Herodes ini secara keseluruhan kira-kira dua puluh
enam are. Ketika Yosephus melihat kuil itu ia merasa sangat kagum. Ia
menulis: "Bangunan ini merupakan tempat yang termegah yang pernah
dibuat manusia."
Tetapi bangunan yang dilihat para turis bukanlah bangunan yang megah
itu, karena, seperti yang telah diramalkan oleh Yesus, pada tahun 70,
Rumah Ibadat Herodes ini dihancurkan dan tidak pernah dibangun lagi.
Kenyataan bahwa rumah ibadat ini tidak pernah dibangun kembali
merupakan hal yang mengherankan, karena seorang kaisar Romawi yang
terkenal sebagai Yulian Si Murtad, bertekad untuk membangun kembali
tempat ini. Edward Gibbon menulis: "Perbaikan kembali rumah ibadat
Yahudi ini diam-diam dihubungkan dengan reruntuhan gereja Kristen."
Usaha-usaha Yulian digagalkan oleh "suatu gempa bumi, suatu angin
ribut, dan suatu letusan gunung berapi yang hebat." (Baca The Decline
and Fall of the Roman Empire.)
Setelah Titus menghancurkan Yerusalem, kota itu dibiarkan demikian.
Dan kemudian, Kaisar Hadrian yang menjadi murka karena ulah orang-
orang Yahudi, menghancurkan kota itu seluruhnya pada tahun 135. Ia
bahkan memerintahkan agar puing-puing kota itu dilenyapkan sama
sekali. Setelah itu, ia membangun kota itu berdasarkan cara Romawi dan
menamakannya Aelia Capitolina. Kemudian ia mengumumkan bahwa tak
seorang Yahudi pun diperkenankan memasuki kota kecuali pada
kesempatan-kesempatan khusus. Yang melanggar dihukum salib. Namun
demikian, orang-orang Kristen diperbolehkan menetap di kota itu.
Sejak waktu itu sampai tahun 635 tempat bekas rumah ibadat itu tetap
sunyi. Dan orang-orang Kristen bergembira karena mereka teringat akan
nubuatan Tuhan Yesus. Mereka juga memutuskan untuk menjaga supaya Bait
Allah itu tidak pernah dibangun. Dalam kampanye mereka untuk melakukan
hal ini, mereka menimbun selokan-selokan dengan reruntuhan batu.
Gagasan ini menyebar ke seluruh Kerajaan Romawi dan orang-orang
Kristen yang saleh, yang berharap agar Bait Allah itu tetap dalam
keadaan hancur selamanya, menyokong gagasan ini, bahkan mereka yang
berada sampai sejauh Konstantinopel! Demikianlah, Gunung Moria menjadi
suatu bukit kotoran binatang.
Satu-satunya bagian Bait Allah yang tidak dihancurkan ialah dinding
penahan sebelah barat, yang sekarang terkenal sebagai Dinding Ratapan.
Tembok Barat ini - nama yang diberikan oleh orang Israel - menarik
perhatian orang-orang Yahudi dari segenap penjuru dunia. Tembok itu
dibangun pada zaman Herodes. Sekarang orang-orang Yahudi berdiri di
depan tembok yang kokoh ini sementara mereka membaca ayat-ayat favorit
mereka dari Kitab Perjanjian Lama dan memanjatkan doa. Malahan mereka
menuliskan doa-doa mereka di kertas dan menyisipkan kertas itu di
antara batu-batu tembok itu. Sementara mereka berdoa, mereka teringat
bagaimana kuasa Tuhan memenuhi Bait Allah itu setelah bangunan itu
selesai dibangun oleh Salomo. "Ketika imam-imam keluar dari tempat
kudus, datanglah awan memenuhi rumah Tuhan, sehingga imam-imam tidak
tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu,
sebab kemuliaan Tuhan memenuhi rumah Tuhan" (1Raja-Raja 8:10,11).
Tetapi Bait Allah Salomo yang luar biasa ini bertahan kurang dari
empat ratus tahun. Bait Allah itu dibakar pada tahun 587 s.M. oleh
Nebuzaradan - jenderal Raja Nebukadnezar - sebelas tahun setelah Raja
Yoyakim ditawan ke Babel.
Bait Allah ini dibangun lagi pada tahun 516 s.M. dan terkenal sebagai
Bait Allah Zerubabel. Berdasarkan alasan ini, orang akan berpikir
bahwa Bait Allah Herodes merupakan Bait Allah yang ketiga. Tetapi
orang-orang Yahudi bersikeras mengatakan bahwa Raja Herodes hanya
membangun kembali dan memperbesar Bait Allah Zerubabel, dan bahwa Bait
Allah yang dibangun oleh Zerubabel inilah yang terakhir dan merupakan
Bait Allah yang kedua!
Tetapi untuk sementara marilah kita melupakan Bait Allah dan masuk ke
dalam Mesjid AI Aqsa. Di dalamnya, kita bertemu dengan orang-orang
Kristen, Islam dan Yahudi, karena kelompok-kelompok ini bersumber dari
tempat itu. Hal yang pertama-tama menarik perhatian kita ialah karang
gundul yang besar dengan sebuah lubang menembus di pusatnya. Orang
mengatakan bahwa di atas karang ini - Moria - Abraham hendak
mengorbankan anaknya Isak. Orang-orang Islam juga bersikeras
menyatakan bahwa selama beberapa waktu Tabut Perjanjian pernah
disimpan di situ, dan bahwa di atas batu inilah Muhammad menaiki kuda
Bouraq dan mengadakan "Perjalanan Malam" ke surga. Menurut legenda
Islam, kuda ini mempunyai sayap elang, berkepala manusia, dan bersuara
manusia.
Bagi orang-orang Kristen, seluruh daerah itu penting, karena Yesus
sering mendatangi Bait Allah itu dan mengajar di sana. Juga ketika
orang-orang hendak merajam Dia, "Yesus menghilang dan meninggalkan
Bait Allah" (Yohanes 8:59).
Tetapi kenyataan bahwa tempat ini sekarang adalah sebuah mesjid dan
bukan sebuah gereja atau sebuah Bait Allah, memaksa kita untuk
mempelajari lagi sejarah. Sampai saat Yerusalem jatuh ke tangan orang
Islam, seluruh daerah Bait Allah itu masih sunyi. Setelah Yerusalem
jatuh, Sophronius, bapa leluhur masyarakat Yahudi yang mewakili
penduduk Yerusalem, bertemu dengan jenderal yang menduduki kota, yaitu
Kalifah Umar, di Bukit Zaitun untuk membicarakan syarat-syarat
pendudukan.
"Sungguh, saya jamin," kata Umar, "keselamatan sepenuhnya dari
kehidupan kalian, harta benda dan gereja-gereja kalian, tidak akan
dihancurkan atau diduduki oleh orang Islam." Setelah mendapatkan janji
ini, ia berpakaian rombeng dan mengikuti Sophronius kembali ke
Yerusalem. Tak berapa lama kemudian tiba saatnya bagi orang Islam
untuk berdoa. Sophronius membawa dia ke Gereja Holy Sepulcher, tetapi
Umar menolak untuk berdoa di sana.
"Jika saya berdoa di dalam gereja, kalian akan kehilangan gereja itu,"
ia berkata. "Umat Islam akan mengambil alih gereja ini dari tangan
kalian, dan mereka berkata 'Umar berdoa di sini' ". Dan tentu saja hal
ini benar, karena Umar adalah kalifah Islam kedua, setelah kalifah
pertama Abu Bakar, ayah mertua Muhammad!
Sophronius membawanya ke pelbagai gereja tetapi Umar tidak berbuat
apa-apa. Akhirnya, Sophronius membawa Umar ke tempat bekas bangunan
Bait Allah dan menunjukkan kepadanya tempat batu karang yang dikenal
sebagai Moria. Karena kegembiraannya, Umar membersihkan beberapa
tumpukan kotoran binatang dengan kedua tangannya. Setelah batu karang
itu dibersihkan oleh para pekerja, ia mendirikan sebuah mesjid dari
kayu di atasnya.
Yerusalem kemudian menjadi kota Islam dan namanya diubah menjadi El-
Kuds (kudus). El-Kuds dianggap menjadi kota suci yang ketiga bagi
orang Islam, Mekah adalah kota suci pertama dan Medina yang kedua.
Selama satu generasi bangunan mesjid dari kayu yang didirikan Umar itu
rupa-rupanya memuaskan orang banyak. Tetapi pada tahun 687 Mekah jatuh
ke tangan musuh, yaitu Abdul Malik, kalifah Damaskus, yang memutuskan
untuk menjadikan El-Kuds ibu kotanya. Karena keputusan ini ia
memerintahkan untuk membangun Mesjid Al Aqsa.
Pada waktu itu tak ada seorang pun arsitektur Arab yang dapat memenuhi
keinginannya, dan sama seperti Salomo yang mempekerjakan orang luar
untuk menolong membangunkan Bait Allah yang pertama, kalifah ini
mempekerjakan orang-orang Siria yang telah dipengaruhi kebudayaan
Yunani. Orang-orang ini menghasilkan suatu karya agung. Dan sekarang
Mesjid Al Aqsa ini merupakan model arsitektur sejenis itu yang terbaik
yang masih ada. Bangunan ini telah diperbaiki secara hati-hati dari
waktu ke waktu, dan dalam perbaikan ini kita dapat melihat bukti
sejarah dan sifat manusia!
Dengan harapan untuk menambah kebesaran bagi namanya, seorang penipu
menulis dengan huruf-huruf besar di sebelah atap pintu yang
melengkung: "Qubbat ini dibangun oleh hamba Allah, Abdullah al-Imam,
Pangeran orang percaya, al-Ma'moon, pada tahun 72 Hijrah, semoga Allah
menerima dia dan berkenan kepadanya. Amin." Tulisan itu ditulis dalam
huruf Arab di atas nama pendiri sebenarnya yang telah dihapus yaitu
Abdul Malik. Yang aneh ialah bahwa penipu itu tidak mengubah
tanggalnya, jadi kemunafikannya jelas terlihat.
"H" berarti "Hijrah" - yaitu pelarian Muhammad dari Mekah ke Medina.
Pelarian ini terjadi pada tanggal 16 Juli tahun 622. Tahun pertama
dalam kalender Islam mulai pada tanggal 1 Juli tahun itu.
Orang-orang Islam menyatakan bahwa di dalam mesjid ini ada sebuah peti
emas yang berisi dua helai bulu janggut Muhammad. Apakah hal itu benar
atau tidak, Mekah tetap merupakan kota nomor satu dalam dunia Islam
dan Yerusalem hanyalah kota nomor tiga. Kota nomor dua ialah Medina.
Semasa Perang Salib ketika Yerusalem diduduki oleh para prajurit yang
ikut dalam perang itu, Mesjid Al Aqsa dipakai sebagai gereja Kristen.
Sebuah salib dipasang di atas puncak kubahnya dan batu karang yang
besar ditutupi dengan marmar dan dipagari. Pagar ini perlu sebab para
peziarah Kristen sering kali mengambil kepingan-kepingan batu karang
itu untuk kenang-kenangan. Menurut cerita, potongan-potongan karang
ini dapat ditukar dengan emas.
Salib itu tetap ada di atas kubah itu sampai hampir seabad lamanya,
karena Yerusalem pada tahun 1187 diduduki kembali oleh Saladin.
Sekarang Mesjid Al Aqsa berada di bawah kekuasaan Israel. Walaupun
demikian mesjid ini masih dipakai oleh orang-orang Islam dan sering
kali mereka tidak mengizinkan para turis memasukinya. Mesjid Al Aqsa
tetap merupakan sebuah bangunan yang paling menarik di dunia. Bangunan
ini dipenuhi dengan misteri, riwayat menarik dan bahkan tipu muslihat;
dan untuk melacak semua cerita-cerita yang dihubungkan dengan mesjid
ini akan diperlukan jangka waktu yang sangat lama dan banyak orang
akan mengangkat bahu dan tersenyum.
|