Nama Kursus | : | ORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB (OKB) |
Nama Pelajaran | : | Bertanggung Jawab dalam Hal Doa dan Membaca Alkitab |
Kode Pelajaran | : | OKB-R01b |
Referensi OKB-R01b diambil dari:
Judul Buku | : | MEMBINA IMAN |
Judul Asli | : | Menyelidiki Alkitab |
Penulis | : | Andrew Murray |
Penerbit | : | Kalam Hidup, Bandung, 1965 |
MENYELIDIKI ALKITAB
"Betapa kucintai Taurat Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari" (Mazmur
119:97).
"Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci . . . Kitab-kitab Suci itu memberi
kesaksian tentang Aku" (Yohanes 5 : 39).
"Tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak
bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya"
(Ibrani 4 :2).
Pada permulaan buku ini lebih dari satu pasal dipergunakan untuk
membicarakan peranan Firman Allah dalam kehidupan anugerah. Saudara-
saudara pembaca, sebelum kita berpisah, sekali lagi saya ingin kembali
kepada soal yang maha penting itu. Saudara-saudara yang saya kasihi,
betapa pun saya menjelaskan pentingnya hal ini, pasti tidak akan
cukup. Kehidupan rohani saudara sangat bergantung kepada Firman Allah.
Manusia hidup dari Firman yang keluar dari mulut Allah. Oleh karena
itu berusahalah dengan segenap hati untuk belajar bagaimana memakai
Firman Allah dengan benar. Untuk itu terimalah petunjuk-petunjuk yang
berikut:
Bacalah Firman itu dengan hati, lebih daripada sekedar dengan
pengertiannya. Dengan pengertian, saya akan mengetahui dan memahami;
dengan hati saya mengingini, mengasihi dan berpegang teguh. Biarlah
pengertian itu tunduk kepada hati kita. Hendaklah kita takut terhadap
pengertian tabiat duniawi yang tidak dapat menerima perkara-perkara
rohani. Lawanlah pengertian saudara dan dengan rendah hati nantikanlah
Roh Allah. Pada setiap kesempatan, di tengah-tengah saudara membaca
Firman Allah, berdiam dirilah dan katakanlah kepada diri saudara
sendiri: "Firman ini sekarang saya terima untuk dikasihi dan dibiarkan
hidup di dalam hati saya.
Bacalah selalu Firman itu di dalam persekutuan dengan Allah yang
hidup. Kuasa suatu perkataan bergantung pada keyakinan saya akan orang
yang mengeluarkan perkataan itu. Pertama-tama sediakanlah hati saudara
dalam persekutuan kasih dengan Allah yang hidup, dengan menyadari
kehadiran-Nya dan kasih-Nya. Hadapilah Firman itu dengan keyakinan
bahwa Ia, Allah yang kekal, aedang berbicara kepada saudara dan
biarlah hati saudara tenang mendengarkan hanya Allah saja. Dengan
demikian maka Firman itu pasti akan mejadi berkat yang besar bagi
saudara.
Bacalah Firman itu sebagai Firman yang hidup, yang di dalamnya tinggal
Roh Allah, dan sebagai Firman yang pasti bekerja dalam orang-orang
yang percaya. Firman itu merupakan benih. Benih itu mempunyai
kehidupan dan dapat tumbuh serta menghasilkan buah. Firman itu hidup,
dan dengan sendirinya dapat tumbuh dan menghasilkan buah. Jika saudara
tidak mengerti seluruhnya, dan saudara tidak merasakan kuasanya,
simpanlah Firman itu dalam had saudara; pikirkanlah dan renungkanlah.
Dengan sendirinya Firman itu akan mulai bekerja dan tumbuh dalam
saudara. Roh Allah ada bersama-sama dan ada di dalam Firman itu.
Bacalah dengan tekad untuk tidak hanya mendengar, tetapi juga
melaksanakan Firman itu hendaklah saudara selalu bertanya: dengan
Firman itu apakah yang Allah inginkan dari saya sekarang? Jikalau
jawabannya adalah: Ia menginginkan saya percaya dan berharap agar Ia
menggenapinya, lakukanlah segera dengan segenap pati saudara. Jikalau
Firman itu memerintahkan agar saudara melakukan sesuatu, lakukanlah
dengan segera. Betapa besar berkatnya apabila saya melaksanakan Firman
Allah dan menyerahkan diri saya untuk bertindak dan menjadi seperti
yang dikatakan dan diinginkan oleh Firman itu. Hendaklah kamu menjadi
pelaku Firman dan bukan hanya pendengar saja.
Bacalah Firman itu, dan berilah waktu yang cukup. Saya makin melihat
bahwa di dunia ini orang tidak akan mendapatkan apa-apa tanpa waktu
yang cukup. Berilah waktu kepada Firman itu. Setiap kali saudara
membacanya sediakanlah waktu agar Firman itu masuk ke dalam hati
saudara. Berilah waktu dan sementara itu dengan gigih tetaplah
berpegang pada Firman itu, dari hari ke hari dan dari bulan ke bulan.
Apabila saudara tekun, maka saudara akan menjadi terlatih dan menjadi
lebih biasa dengan Firman itu; Firman itu mulai bekerja. Jangan tawar
hati jika saudara tidak mengerti Firman itu. Bertekunlah, jangan
mundur, berikanlah waktu kepada Firman itu. Kelak Firman itu akan
menjadi jelas bagi saudara. Daud harus merenungkan Firman itu siang
malam supaya dapat memahaminya.
Bacalah Firman itu dengan menyelidiki Alkitab. Keterangan yang terbaik
mengenai Alkitab adalah Alkitab itu sendiri. Ambillah tiga atau empat
ayat yang menyatakan tentang satu hal lalu bandingkanlah ayat-ayat
itu. Lihatlah apa yang dikatakannya dan di mana letak perbedaan dan
persamaan mengenai hal itu. Biarlah Firman Allah yang pernah satu kali
dinyatakan itu, dijelaskan dan diteguhkan dengan apa yang dikatakannya
pada saat yang lain mengenai hal yang sama. Ini merupakan penjelasan
yang paling baik dan paling dapat dipercaya. Bahkan para penulis
Alkitab yang saleh sekalipun, nmenggunakan cara pengajaran semacam
ini. Janganlah mengeluh bahwa cara ini terlalu banyak membuang waktu
dan usaha. Jerih payah saudara tidak akan sia-sia; jerih payah saudara
akan mendapat imbalan. Di dunia ini, tanpa jerih payah, saudara tidak
akan memperoleh apa-apa. Makanan kita sehari-hari sekalipun, harus
kita peroleh dengan keringat kita. Barangsiapa yang ingin pergi ke
sorga tidak akan dapat sampai ke sana tanpa berjerih payah.
Selidikilah Alkitab, maka saudara akan mendapat imbalan yang melimpah.
Saudara-saudara seiman dalam Kristus, salah satu perkataan saya yang
terakhir, dan yang paling bersungguh-sungguh kepada saudara ialah:
Pertumbuhan, kuasa dan kehidupan saudara sangat bergantung kepada cara
saudara memperlakukan Firman Allah. Oleh karena itu kasihilah Firman
Allah; hargailah Firman itu sebagai sesuatu yang lebih manis daripada
madu dan lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak. Dalam
Firman itu Allah dapat dan akan mencurahkan isi hati-Nya kepada
saudara. Dalam Firman itu Yesus akan menyatakan diri-Nya dan segala
anugerah-Nya. Dalam Firman itu Roh Kudus akan masuk ke dalam saudara
untuk membaharui hati dan seluruh pikiran saudara sesuai dengan
pikiran dan kehendak Allah. Oleh sebab itu, janganlah membaca Alkitab
hanya untuk mencegah kemunduran saudara, tetapi anngaplah hal itu
sebagai salah satu pekerjaan utama yang harus saudara lakukan di dunia
ini; supaya Allah dapat memenuhi saudara dengan Firman-Nya, supaya Ia
dapat menggenapkan Firman-Nya di dalam saudara.
Tuhan Allah, merupakan anugerah yang besar bahwa Engkau berkata-kata
kepada kami melalui Firman-Mu, bahwa di dalam Firman-Mu kami dapat
mengetahui hati-Mu, kehendak-Mu, dan kasih-Mu. Ya Tuhan, ampunilah
segala dosa kami karena kami seringkali menentang Firman-Mu yang indah
itu. Tuhan, biarlah kehidupan yang baru ini lebih dikuatkan oleh Roh
supaya segala keinginan hati kami hanyalah untuk tinggal tetap dalam
Firman-Mu. Amin.
Di tengah-tengah Alkitab terdapat Mazmur 119, di dalamnya dengan jelas
sekali dinyatakan pujian dan kasih akan Firman Allah. Tidak cukup bagi
kita hanya membaca bagian-bagian Mazmur ini secara berurut; kita harus
mengambil setiap pokok yang penting dan kemudian mencari apa yang
dikatakan dalam bagian yang lain mengenai setiap pokok itu. Misalnya,
marilah kita mengambil pokok-pokok yang berikut. Perhatikanlah ciri-
ciri jawaban jawabannya, dan dengan cara ini berusahalah agar saudara
benar-benar memahami apa yang diajarkan kepada kita mengenai kemuliaan
Firman Allah:
- Berkat yang diberikan oleh Firman (ayat-ayat: 1, 2, 6, 9, 11,
14, 24, 45, 46, 47 dan sebagainya).
- Sebutan-sebutan untuk Firman Allah yang dinyatakan dalam mazmur
ini.
- Bagaimana kita harus memperlakukan.Firman itu (menyelidiki,
menurut, menghafalkan, memberi tanda dan sebagainya).
- Doa untuk pengajaran ilahi (ayat-ayat: 5:10,12,18,19,26).
- Menyerah untuk taat kepada Firman itu (ayat-ayat: 93, 105, 106,
112, 128. 133).
- Firman Allah sebagai dasar doa-doa kits (ayat-ayat: 41, 49, 58, 76,
107,116, 170).
- Ketaatan sebagai dasar dari keyakinan di dalam doa (ayat- ayat: 77,
159, 176).
- Ketaatan sebagai jaminan bahwa doa akan didengar (ayatayat: 8, 17,
33, 34, 44).
- Kuasa untuk mentaati Firman (ayat-ayat: 32, 36, 41, 42, 117,
135, 146).
- Pujian terhadap Firman Allah (ayat-ayat: 54, 72, 97, 129, 130,
144).
- Mengaku taat dengan penuh keyakinan (ayat-ayat: 102, 110, 121,
168).
- Persekutuan pribadi dengan Allah, terlihat dalam menggunakan kata-
kata Engkau dan Aku, milik.Mfu dan milikku.
Saya hanya menyebutkan beberapa pokok dan ayat. Berusahalah untuk
mencari lebih banyak dan ingatlah baik-baik, sampai hati dan pikiran
saudara dipenuhi dengan Firman yang ingin diberikan Roh Allah kepada
saudara.
Perhatikanlah perkataan seseorang yang beriman, yaitu George Muller,
"Besarnya kuasa kehidupan rohani kita itu sesuai dengan banyaknya
Firman Allah yang ada dalam kehidupan dan pikiran kita. Setelah
memperoleh pengalaman selama lima puluh empat tahun, saya dengan
sungguh-sungguh dapat memberi pernyataan ini. Selama tiga tahun sejak
saya bertobat, saya hanya sedikit sekali menggunakan Firman Allah.
Setelah itu saya mulai menyelidikinya dengan rajin dan berkatnya
sungguh mengherankan. Sejak itu saya telah membaca seluruh alkitab
secara berurut seratus kali, dan setiap kali dengan kesukaan yang
makin bertambah. Apabila saya membaca lagi mulai dari awal, Alkitab
itu seakan-akan merupakan buku baru bagi saya. Saya tidak dapat
melukiskan betapa besarnya berkat yang diperoleh dari penyelidikan
Alkitab yang dilakukan dengan teratur dan setia setiap hari. Saya
merasa dirugikan apabila suatu hari lewat tanpa saya menggunakan waktu
saya untuk menikmati Firman Allah.
"Kadang-kadang teman-teman berkata, "Banyak sekali yang harus saya
kerjakan sehingga tidak ada waktu untuk mempelajari Alkitab secara
teratur. Saya percaya bahwa hanya sedikit sekali orang yang harus
bekerja lebih berat daripada saya. Namun, bagi saya sudah merupakan
suatu ketentuan bahwa saya tidak akan memulai pekerjaan saya sebelum
saya mengalami persekutuan yang indah dengan Allah. Setelah itu,
dengan senang hati saya menyerahkan diri saya kepada tugas-tugas dan
pekerjaan yang harus saya lakukan pada hari itu - yaitu melakukan
pekerjaan Allah, dengan diselingi waktu untuk berdoa yang hanya
beberapa menit saja." |