Nama Kursus | : | ORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB (OKB) |
Nama Pelajaran | : | Bertanggung Jawab untuk Hidup Benar dan Menggunakan |
| | karunia-karunia Rohani. |
Kode Pelajaran | : | OKB-R03a |
Referensi OKB-R03a diambil dari:
Judul Buku | : | PURPOSE DRIVEN LIFE |
Judul Artikel | : | Diubahkan Lewat Kebenaran |
Pengarang | : | Rick Warren |
Penerbit | : | Gandum Mas |
Hal | : | 205 - 212 |
"DIUBAHKAN LEWAT KEBENARAN"
"Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang
keluar dari mulut Allah." (Matius 4:4)
"Firman kasih karunia Allah bisa membuatmu menjadi apa yang Dia
inginkan dan memberimu segala sesuatu yang mungkin kamu perlukan."
(Kisah Para Rasul 20:32 [Msg])
Kebenaran Mengubah Kita
Pertumbuhan rohani merupakan proses menggantikan dusta dengan
kebenaran. Yesus berdoa, "Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-
Mu adalah kebenaran."1) Penyucian membutuhkan Penyataan Allah. Roh
Allah memakai Firman Allah untuk menjadikan kita serupa dengan Anak
Allah. Untuk menjadi serupa dengan Yesus, kita harus memenuhi hidup
kita dengan Firman-Nya. Alkitab mengatakan, "Melalui Firman itu kita
disetel dan dikembangkan untuk tugas-tugas yang Allah miliki bagi
kita."2)
Firman Allah tidak seperti firman lainnya. Firman Allah itu hidup.3)
Yesus berkata, "Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh
dan hidup."4) Ketika Allah berbicara, hal-hal berubah. Segala sesuatu
di sekeliling Anda, yaitu semua ciptaan, ada karena "Allah telah
berfirman." Dia memerintahkan semuanya menjadi ada. Tanpa Firman Allah
Anda bahkan tidak akan hidup. Yesus menunjukkan, "Atas kehendak-Nya
sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita
pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua
ciptaan-Nya."5)
Alkitab jauh lebih dari sekadar sebuah buku petunjuk berisi doktrin.
Firman Allah menghasilkan kehidupan, menimbulkan iman, mendatangkan
perubahan, membuat Iblis takut, menyebabkan mukjizat, menyembuhkan
sakit hati, membangun karakter, mengubah keadaan, memberikan sukacita,
mengatasi kesusahan, mengalahkan pencobaan, memberikan pengharapan,
melepaskan kuasa, menyucikan pikiran kita, menciptakan berbagai hal,
dan menjamin masa depan kita selamanya! Kita tidak bisa hidup tanpa
Firman Allah! Jangan pernah meremehkannya. Anda harus menganggapnya
sepenting makanan bagi kehidupan Anda. Ayub berkata, "Aku menghargai
Firman dari mulut-Nya lebih daripada makananku setiap hari."6)
Firman Allah merupakan gizi rohani yang harus Anda makan untuk
memenuhi tujuan Anda. Alkitab disebut air susu, roti, makanan keras,
dan madu.7) Empat jenis makanan ini merupakan menu Roh Kudus bagi
kekuatan dan pertumbuhan rohani. Petrus memberi kita nasihat,
"Rindukanlah susu rohani yang murni, sehingga olehnya kamu bertumbuh
dan memperoleh keselamatanmu."8)
Tinggal dalam Firman Allah
Ada lebih banyak Alkitab yang dicetak sekarang daripada sebelumnya,
tetapi sebuah Alkitab di rak tidaklah berharga. Jutaan orang percaya
diserang anorexia rohani, kelaparan hingga mati karena kekurangan gizi
rohani. Untuk menjadi murid Yesus yang sehat, makan dari Firman Allah
haruslah menjadi prioritas utama Anda. Yesus menyebutnya "tinggal."
Dia berkata, "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar
adalah murid-Ku."9) Dalam kehidupan sehari-hari, tinggal dalam Firman
Allah meliputi tiga kegiatan.
Saya harus menerima otoritas Firman Allah. Alkitab harus menjadi
standar yang berotoritas bagi kehidupan saya: kompas yang saya
andalkan untuk petunjuk arah, nasihat yang saya dengarkan untuk
membuat keputusan-keputusan yang bijak, dan patokan yang saya gunakan
untuk menilai segala sesuatu. Alkitab harus selalu merupakan penentu
dalam hidup saya.
Banyak masalah kita muncul karena kita mendasarkan pilihan-pilihan
kita pada berbagai otoritas yang tidak dapat diandalkan: budaya
("semua orang melakukannya"), tradisi ("kita selalu melakukannya"),
nalar ("sepertinya itu masuk akal"), atau emosi ("rasanya pas").
Keempat hal ini menjadi rusak oleh peristiwa kejatuhan manusia. Apa
yang kita butuhkan adalah sebuah standar yang sempurna yang tidak akan
pernah membawa kita ke arah yang keliru. Hanya Firman Allah yang
memenuhi kebutuhan tersebut. Salomo mengingatkan kita, "Semua firman
Allah adalah murni."10) dan Paulus menjelaskan, "Segala tulisan dalam
Kitab Suci merupakan Firman Allah. Semuanya berguna untuk mengajar dan
membantu orang serta untuk memperbaiki kelakuan mereka dan menunjukkan
kepada mereka cara untuk hidup"11)
Pada tahun-tahun pertama pelayanannya, Billy Graham mengalami suatu
masa di mana dia bergumul dengan keraguan tentang keakuratan dan
otoritas Alkitab. Suatu malam yang berterang bulan dia berlutut dan
menangis serta berkata kepada Allah bahwa, meski ada perikol perikop
yang membingungkan yang tidak dia pahami, mulai saat itu dia akan
sepenuhnya mempercayai Alkitab sebagai satu-satunya otoritas bagi
kehidupan dan pelayanannya. Semenjak itu, kehidupan Billy diberkati
dengan kuasa dan keefektifan yang luar biasa.
Keputusan yang paling penting yang bisa Anda buat sekarang ialah
menetapkan apa yang akan merupakan otoritas tertinggi bagi kehidupan
Anda. Putuskan bahwa tanpa menghiraukan budaya, tradisi, nalar, atau
emosi, Anda memilih Alkitab sebagai otoritas terakhir Anda. Mula-mula
pastikan untuk bertanya, "Apa yang Alkitab katakan?" pada saat Anda
membuat keputusan. Buatlah keputusan bahwa ketika Allah mengatakan
untuk melakukan sesuatu, Anda akan mempercayai Firman Allah dan
melakukannya entah itu masuk akal atau tidak atau entah Anda merasa
ingin melakukannya atau tidak. Ambillah pernyataan Paulus sebagai
peneguhan iman Anda secara pribadi: "Aku percaya kepada segala sesuatu
yang ada tertulis dalam hukum Taurat dan dalam kitab nabi-nabi."12)
Saya harus menerima kebenaran Firman Allah. Tidak cukup hanya percaya
Alkitab; saya harus mengisi pikiran saya dengannya sehingga Roh Kudus
bisa mengubah saya dengan kebenaran itu. Ada lima cara untuk melakukan
hal ini: Anda bisa menerimanya, membacanya, menelitinya, menghafalnya,
dan merenungkannya.
Pertama, Anda menerima Firman Allah ketika Anda mendengarkan dan
menyambutnya dengan sikap terbuka dan reseptif. Perumpamaan tentang
penabur menggambarkan bagaimana sikap reseptif kita menemukan apakah
Firman Allah berakar di dalam hidup kita dan menghasilkan buah atau
tidak. Yesus menyebut tiga sikap yang tidak reseptif, yakni pikiran
yang tertutup (tanah yang keras), pikiran yang dangkal (tanah berbatu-
batu), dan pikiran yang kacau (tanah dengan semak duri), dan kemudian
Dia berkata, "perhatikanlah cara kamu mendengar."13)
Setiap kali Anda merasa tidak mendapat apa-apa dari suatu khotbah atau
dari seorang guru Alkitab, Anda seharusnya mengecek sikap Anda,
khususnya kesombongan, karena Allah bisa berbicara bahkan melalui
pengajar yang paling membosankan bila Anda bersikap rendah hati dan
reseptif. Yakobus menasihati, "Terimalah dengan rendah hati (lemah
lembut) perkataan yang ditanam oleh Allah di dalam hatimu, sebab
perkataan itu mempunyai kekuatan untuk menyelamatkan kalian."14)
Kedua, selama sebagian besar dari 2.000 tahun sejarah gereja, hanya
pendeta-pendeta yang harus membaca Alkitab secara pribadi, tetapi
sekarang jutaan orang bisa membacanya. Namun, banyak orang percaya
lebih setia untuk membaca koran harian daripada Alkitab mereka. Tidak
heran kalau kita tidak bertumbuh. Kita tidak bisa menonton televisi
selama tiga jam, lalu membaca Alkitab selama tiga menit dan berharap
untuk bertumbuh.
Banyak orang yang menyatakan percaya Alkitab "dari awal sampai akhir"
belum pernah membacanya dari awal hingga akhir. Tetapi andaikata Anda
mau membaca Alkitab lima belas menit saja sehari, Anda akan membaca
dengan lengkap seluruh Alkitab sekali setahun. Jika Anda memotong satu
saja program televisi yang berdurasi 30 menit setiap hari dan membaca
Alkitab sebagai gantinya, Anda akan membaca seluruh Alkitab dua kali
setahun.
Membaca Alkitab setiap hari akan membuat Anda tetap berada dalam
jangkauan suara Allah. Itu sebabnya Allah memerintahkan raja-raja
Israel untuk selalu menyimpan salinan Firman-Nya di dekat mereka:
"Itulah yang harus ada di sampingnya dan haruslah ia membacanya seumur
hidupnya."15) Tetapi jangan hanya menaruh Alkitab di dekat Anda;
bacalah dengan teratur! Sebuah peralatan sederhana yang berguna untuk
ini ialah rencana bacaan Alkitab setiap hari. Rencana itu akan
mencegah Anda untuk hanya melompat-lompat di seputar Alkitab secara
acak dan meremehkan beberapa bagian. Jika Anda ingin sebuah salinan
rencana bacaan Alkitab pribadi saya, lihatlah apendiks 2.
>Ketiga, meneliti, atau mempelajari, Alkitab adalah cara praktis lain
untuk tinggal di dalam Firman. Perbedaan antara membaca dan meneliti
Alkitab meliputi dua kegiatan tambahan: mengajukan pertanyaan-
pertanyaan tentang teks dan menuliskan berbagai pengertian Anda. Anda
belum benar-benar meneliti Alkitab sebelum Anda menulis pikiran-
pikiran Anda di kertas atau komputer.
Tempat tidak memungkinkan saya untuk menjelaskan berbagai metode
penelitian Alkitab. Ada beberapa buku yang berguna tentang metode-
metode penelitian Alkitab, termasuk salah satu yang saya tulis lebih
dari dua puluh tahun yang lalu.16) Rahasia untuk mengadakan penelitian
Alkitab yang baik hanyalah belajar mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang tepat. Metode yang berbeda menggunakan pertanyaan yang berbeda.
Anda akan menemukan jauh lebih banyak jika Anda berhenti sebentar dan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan sederhana seperti siapa? apa? kapan?
di mana? mengapa? dan bagaimana? Alkitab mengatakan, "Tetapi
barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang
memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya
mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia
akan berbahagia oleh perbuatannya."17)
Cara keempat untuk tinggal dalam Firman Allah ialah dengan
menghafalnya. Kemampuan Anda untuk menghafal ialah pemberian Allah.
Anda mungkin mengira Anda memiliki ingatan yang lemah, tetapi yang
sebenarnya ialah, Anda telah menghafal jutaan gagasan, kebenaran,
fakta, dan angka. Anda mengingat apa yang penting bagi Anda. Jika
Firman Allah itu penting, Anda akan menyediakan waktu untuk
mengingatnya.
Ada banyak manfaat menghafal ayat-ayat Alkitab. Itu akan membantu Anda
melawan pencobaan, membuat keputusan-keputusan yang bijak, mengurangi
ketegangan, membangun rasa percaya diri, memberikan nasihat yang baik,
dan menyampaikan iman Anda kepada orang lain."18)
Ingatan Anda seperti otot. Semakin Anda menggunakannya, semakin kuat
ia jadinya, dan menghafal ayat akan menjadi lebih mudah. Anda bisa
memulai dengan memilih beberapa ayat Alkitab dari buku ini yang telah
menyentuh perasaan Anda dan menuliskannya di atas sebuah kartu kecil
yang bisa Anda bawa. Kemudian ulangilah keras-keras sepanjang hari
Anda. Anda bisa menghafalkan ayat di manapun: sementara bekerja atau
berolah raga atau berkendara atau menanti atau akan tidur. Ketiga
kunci untuk menghafal ayat adalah mengulang, mengulang, dan mengulang!
Alkitab berkata, "Ingatlah akan apa yang diajarkan oleh Kristus dan
biarlah perkataan-Nya memperkaya hidup saudara serta menjadikan
saudara bijaksana."19)
Cara kelima untuk tinggal di dalam Firman Allah ialah merenungkannya,
yang Alkitab sebut "renungan" (meditation). Bagi banyak orang, ide
tentang merenungkan menghasilkan gambaran-gambaran tentang menetralkan
pikiran Anda dan membiarkannya mengembara. Ini jelas-jelas
bertentangan dengan merenungkan yang alktiabiah. Merenungkan adalah
cara berpikir yang difokuskan. Ini membutuhkan usaha yang sungguh-
sungguh. Anda memilih sebuah ayat dan merenungkannya berulang-ulang
kali dalam pikiran Anda.
Seperti yang saya sebutkan dalam bab 11, jika Anda mengetahui cara
untuk khawatir, maka Anda telah mengetahui cara untuk merenung.
Khawatir adalah Cara berpikir yang difokuskan pada sesuatu yang
negatif. Merenungkan ialah melakukan hal yang sama, hanya yang
difokuskan adalah Firman Allah dan bukannya masalah Anda.
Tidak ada kebiasaan lain yang bisa lebih berhasil mengubah kehidupan
Anda dan menjadikan Anda lebih serupa dengan Yesus ketimbang kebiasaan
merenungkan Alkitab setiap hari. Ketika kita mengambil waktu untuk
merenungkan kebenaran Allah, sambil dengan sungguh-sungguh merenungkan
teladan Kristus, kita "diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam
kemuliaan yang semakin besar."20)
Jika Anda melihat setiap kali Allah berbicara perihal merenungkan di
dalam Alkitab, Anda akan kagum pada manfaat-manfaat yang telah Dia
janjikan kepada orang-orang yang mengambil waktu untuk merenungkan
Firman-Nya sepanjang hari. Salah satu alasan mengapa Allah menyebut
Daud "seorang yang berkenan di hati-Ku."21) adalah karena Daud senang
merenungkan Firman Allah. Daud berkata, "Betapa kucintai Taurat-Mu!
Aku merenungkannya sepanjang hari."22) Sungguh-sungguh merenungkan
kebenaran Allah merupakan kunci bagi doa yang dikabulkan dan rahasia
bagi kehidupan yang berhasil.23)
Saya harus menerapkan prinsip-prinsipnya. Menerima, membaca, meneliti,
menghafal, dan merenungkan Firman akan sia-sia jika kita gagal
mempraktikkannya. Kita harus menjadi "pelaku firman"24) Inilah langkah
tersulit dari semuanya, karena Iblis melawannya dengan keras. Iblis
tidak peduli Anda pergi ke pendalaman Alkitab selama Anda tidak
melakukan apapun dengan apa yang Anda pelajari.
Kita membodohi diri kita sendiri bila kita mengira bahwa hanya karena
kita telah mendengar atau membaca atau meneliti sebuah kebenaran
berarti, kita telah menghayatinya. Sesungguhnya, Anda bisa begitu
sibuk pergi ke kelas atau seminar atau pertemuan Alkitab berikutnya
sehingga Anda tidak memiliki waktu untuk menerapkan apa yang telah
Anda pelajari. Anda melupakannya pada saat Anda pergi untuk pendalaman
berikutnya. Tanpa penerapan, semua pendalaman Alkitab kita sia-sia.
Yesus mengatakan, "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan
melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan
rumahnya di atas batu."25) Yesus juga menunjukkan bahwa berkat Allah
datang karena orang menaati kebenaran, bukan hanya mengetahuinya. Dia
berkata, "Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika
kamu melakukannya."26)
Alasan lain mengapa kita menghindari penerapan pribadi ialah karena
hal tersebut bisa sulit atau bahkan menyakitkan. Kebenaran akan
membebaskan Anda, tetapi mula-mula kebenaran tersebut mungkin membuat
Anda tidak senang! Firman Allah menyingkapkan berbagai motif kita,
menunjukkan kesalahan-kesalahan kita, menegur dosa-dosa kita, dan
berharap agar kita berubah. Menentang perubahan merupakan sifat
manusia, karena itu menerapkan Firman Allah merupakan kerja keras.
Itulah sebabnya, sangat penting untuk membicarakan penerapan pribadi
Anda dengan orang lain.
Tidak berlebihan kalau saya menekankan pentingnya menjadi anggota dari
sebuah kelompok kecil diskusi pendalaman Alkitab. Kita selalu belajar
dari orang lain kebenaran-kebenaran yang tidak pernah bisa kita
pelajari sendiri. Orang lain akan membantu Anda melihat pengertian-
pengertian yang bisa terlewatkan oleh Anda dan membantu Anda
menerapkan kebenaran Allah dengan suatu cara yang praktis.
Cara terbaik untuk menjadi seorang "pelaku Firman" ialah selalu
menulis langkah tindakan sebagai hasil dari pembacaan atau pengalaman
atau perenungan Anda atas Firman Allah. Kembangkan kebiasaan untuk
menulis apa tepatnya yang Anda ingin lakukan. Langkah tindakan ini
seharusnya bersifat pribadi (melibatkan Anda), praktis (sesuatu yang
bisa Anda kerjakan), dan bisa dibuktikan (dengan sebuah batas waktu
untuk melakukannya). Setiap penerapan akan meliputi hubungan Anda
dengan Allah, hubungan Anda dengan orang lain, atau karakter pribadi
Anda.
Sebelum Anda membaca bab berikutnya, gunakan sedikit waktu untuk
berpikir tentang pertanyaan ini: Apakah yang Allah sudah suruh Anda
lakukan dalam Firman-Nya, tetapi belum mulai Anda kerjakan? Kemudian
tuliskan beberapa pernyataan tindakan yang akan membantu Anda
bertindak berdasarkan apa yang Anda ketahui. Anda bisa memberi tahu
seorang kawan yang bisa meminta pertanggungjawaban Anda. Seperti yang
dikatakan oleh D.L. Moody, "Alkitab bukan diberikan untuk meningkatkan
pengetahuan kita, melainkan untuk mengubah hidup kita."
|